Biyanto, Biyanto (2024) Muhammadiyah sebagai Gerakan Kebudayaan. Media Indonesia. p. 6. ISSN 0215-4935
Text
Biyanto (MediaIndonesia 24 Juli 24).pdf - Published Version Download (505kB) |
Abstract
Sejauh ini para pemerhati Muhammadiyah lebih banyak memosisikan Muhammadiyah sebagai gerakan Islam, gerakan dakwah, gerakan tajdid, dan gerakan nasional. Belum banyak pemerhati yang menempatkan Muhammadiyah sebagai gerakan kebudayaan. Untuk itu, tulisan ini ingin menampilkan karakter Muhammadiyah sebagai gerakan kebudayaan. Tulisan ini juga berusaha untuk mengaitkan dengan ikhtiar Muhammadiyah yang telah mencanangkan konsep dakwah kultural. Wacana dakwah kultural mulai dibicarakan sejak Tanwir Muhammadiyah di Bali (2002), Makassar (2003), dan Mataram (2004). Dalam Muktamar Ke-45 Muhammadiyah di Malang pada 2005, masalah dakwah kultural juga diperbincangkan secara serius.Keputusan agar Muhammadiyah menggunakan strategi dakwah kultural sangat berarti bagi perkembangan organisasi ini. Sebab, sudah menjadi rahasia umum jika dakwah Muhammadiyah selama ini dinilai kurang ramah terhadap adat istiadat dan budaya lokal. Mubalig Muhammadiyah kurang terampil menjadikan adat istiadat dan budaya lokal sebagai media berdakwah. Bahkan, juru dakwah Muhammadiyah sering kali menghakimi adat istiadat dan budaya lokal sebagai takhayul, bid’ah, dan khurafat. (Media Indonesia, 24 Juli 2024)
Item Type: | Article |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Muhammadiyah |
Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > BL Religion B Philosophy. Psychology. Religion > BP Islam. Bahaism. Theosophy, etc H Social Sciences > H Social Sciences (General) |
Divisions: | Muhammadiyah Corner |
Depositing User: | admin eprints |
Date Deposited: | 25 Jul 2024 00:35 |
Last Modified: | 25 Jul 2024 00:35 |
URI: | http://eprints.umsida.ac.id/id/eprint/13949 |
Actions (login required)
View Item |