PEMANFAATAN SINAR MATAHARI UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN LISTRIK RUMAH TANGGA

yanti, shinta carolin stevi PEMANFAATAN SINAR MATAHARI UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN LISTRIK RUMAH TANGGA. PEMANFAATAN SINAR MATAHARI UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN LISTRIK RUMAH TANGGA. (Unpublished)

[img] Text
ps_4a1_086_shinta carolin_.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only
Available under License Creative Commons Attribution.

Download (326kB) | Request a copy

Abstract

Abstrak Indonesia merupakan negara yang memiliki berbagai jenis sumber daya energi dalam jumlah yang cukup melimpah. Letak Indonesia berada pada daerah katulistiwa, maka wilayah Indonesia akan selalu disinari matahari selama 10 sampai dengan 12 jam dalam sehari. Indonesia sebagai Negara tropis memiliki potensi pengembangan dan pemanfaatan energy surya sebagai salah satu dari banyak system konversi energy surya, system konversi energy surya ini dapat diterapkan untuk mengatasi semakin menipisnya cadangan bahan bakar konvensional yang ada.[1].[2] Radiasi matahari global di Indonesia adalah 1700-1950 kWh / m2 / tahun = 4,66-5,34 kWh / m2 / hari. Sehingga perlu dilakukan upaya untuk memanfaatkan potensi energi matahari menjadi energi listrik, khususnya kawasan pemukiman di daerah terpencil dan belum terjangkau jaringan listrik PLN. Pemanfaatan tenaga matahari untuk pembangkitan listrik sebenarnya sudah dilakukan sejak cukup lama namun aplikasinya masih terbatas pada sistem berdaya kecil atau yang lebih dikenal dengan solar home system (SHS)[3]. Panel Surya sebagai sumber energi listrik alternatif dapat dimanfaatkan oleh masyarakat yang memerlukan energi listrik, namun terkendala dengan ketidak tersediaannya energi listrik dari PLN seperti para pedagang kaki lima, masyarakat yang tinggal diwilayah terpencil maupun daerah yang belum teraliri listrik dari PLN[4]. Masyarakat perkotaan merupakan komponen yang cukup besar dalam komposisi populasi Indonesia. Sebenarnya kelompok masyarakat ini hampir semuanya berada dalam jangkauan jaringan listrik PLN namun demikian mereka memiliki karakteristik yang lebih baik dibandingkan dengan masyarakat pedesaan dalam pemanfaatan PLTS seperti daya beli, tingkat pendidikan, serta pemahaman tentang lingkungan dan penyelamatannya. Di samping itu, peranan energi listrik dalam kehidupan masyarakat urban sudah sangat melekat sehingga ketidaktersediaan energi tersebut akan berpengaruh langsung terhadap kehidupan mereka seperti produktifitas dan kenyamanan[2].

Item Type: Article
Additional Information: uts mml
Uncontrolled Keywords: (matahari; solar cel; listrik )
Subjects: T Technology > TK Electrical engineering. Electronics Nuclear engineering
Divisions: Faculty of Engineering > School of Electronics Engineering
Depositing User: Jamaaluddin Jamaaluddin
Date Deposited: 27 Apr 2020 20:54
Last Modified: 27 Apr 2020 20:54
URI: http://eprints.umsida.ac.id/id/eprint/7422

Actions (login required)

View Item View Item