Eni Fariyatul Fahyuni, Eni Fariyatul Fahyuni and Intan Nur Rizqi, Intan Nur Rizqi and Nurhayati, Nurhayati and Fatiha Jannah, Fatiha Jannah and Alfi Manzilatur Rokhmah, Alfi Manzilatur Rokhmah Jangan Sebut Aku Bodoh Kumpulan Cerpen Edukatif Berbasis Realita Sosial. Umsida Press.
Text
Antologi CERPEN edit.pdf Download (921kB) |
Abstract
Palupi nama lengkap gadis kecil itu. Orang-orang di desa kami biasa memanggilnya dengan sebutan Lupi. Sejak kecil Lupi sudah mencicipi pahit dan getirnya hidup, saat ia berusia 3 bulan, ibunya sakit parah sehingga tak mampu lagi memberikan ASI untuknya. Sebagai pengganti ASI, Lupi hanya diberi air tajin bekas menanak nasi setiap harinya. Hari berganti hari, Lupi kecil kini tumbuh seperti anak-anak lainnya. Seringkali ia dan teman-temannya menghabiskan waktu setiap harinya dengan berenang ke sungai dan menangkap ikan di sana, hingga terkadang ia melupakan satu hal penting dalam hidupnya “BELAJAR”. Belajar sangat asing bagi Lupi se-asing sosok ibu yang tak pernah ia dekap. Saat Lupi berusia tiga tahun, ibunya meninggal dunia, dan tiga bulan kemudian ayahnya menikah dengan perempuan lain. Kini Lupi kecil hanya tinggal bersama Mak Nyik yang setiap harinya harus membanting tulang sebagai penjual rujak keliling untuk dapat bertahan hidup. Di pagi buta, Mak Nyik dengan tubuh rentanya sudah biasa bergegas untuk menjajakan rujak dagangannya setiap hari. Ia tak pernah berhenti melangkahkan kaki tuanya menyusuri setiap ruas jalanan yang terjal dan berbatu dengan menggendong rujak dagangannya menuju ke pasar, terminal atau tempat di mana terdapat banyak orang di sana berharap dengan kedatangannya hari itu, ada orang yang mau membeli rujaknya.
Item Type: | Article |
---|---|
Subjects: | L Education > L Education (General) |
Divisions: | Faculty of Islamic Studies > School of Islamic Education |
Depositing User: | pai umsida |
Date Deposited: | 23 Mar 2019 00:37 |
Last Modified: | 23 Mar 2019 00:37 |
URI: | http://eprints.umsida.ac.id/id/eprint/6045 |
Actions (login required)
View Item |