Tinjauan Yuridis terhadap tindak pidana pelaku sextortion dalam era revolusi industri 4.0 di Indonesia

Sumarsono, Tresnia Octaviani (2023) Tinjauan Yuridis terhadap tindak pidana pelaku sextortion dalam era revolusi industri 4.0 di Indonesia. UMSIDA.

[img] Text
ARTIKEL 13.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution.

Download (153kB)

Abstract

Indonesia mreupakan negara yng berkembang pesat dalam segi teknologinya. Dengan berkembang pesatnya bidang teknologi di Indonesia ini, maka semakin banyak juga yang melakukan kejahatan secara online. Pada thun 2020, Global Corruption Barometer menempatkan Indonesia mnjadi negara dngan insiden sextortion tertinggi di Asia, dengan angka 18 persen. Menurut laporan Tahunan Komnas Perempuan tentang Kekerasan Siber Berbasis Gender (CATAHU) Tahun 2022, insiden Kekerasan Siber Berbasis Gender (KSBG) di Indonesia meningkat 83 persen daripda thun sebelumnya, mencapai total 1.721 kasus.[1] Dari kasus yang masuk kategori sextortion yang dilaporkan ke Komnas Perempuan, 472 dari ranapublik dan 683 dari ranapersonal. International Association of Human Judges (IAWC) telah mengklasifikasikan sextortion sebagai kejahatan serius dan tanpa batas. Kejahatan ini berpotensi mengganggu akses layanan pemerintah, pendidikan, peradilan, bahkan bisnis. Kitab Undang Undang Hukum Pidana (KUHP) secara umum sudah mengatur, sedangkan pungli yang dilakukan dengan menggunakan Teknologi Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE). Namun, pasal 27 ayat (4) UU ITE tidak cukup mengkriminalkan sextortion. [2]

Item Type: Article
Subjects: K Law > K Law (General)
Divisions: Faculty of Law > School of Legal Studies
Depositing User: admin eprints
Date Deposited: 29 May 2023 10:47
Last Modified: 29 May 2023 10:47
URI: http://eprints.umsida.ac.id/id/eprint/11874

Actions (login required)

View Item View Item